Pada akhir
tahun 2019 dunia dikejutkan dengan coronavirus disease (COVID 19) yang terjadi
di kota Wuhan, China. Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan coronavirus
disease (COVID-19) sebagai pandemi. Hingga saat ini, 222 negara telah
melaporkan adanya kasus positif (COVID-19) dengan jumlah kasus terkonfirmasi
positif secara global mencapai 79.515.525 kasus dan jumlah orang yang meninggal akibat (COVID-19) ini mencapai 1.757.947 kasus. Di Indonesia
sendiri, kasus terkonfirmasi positif pertama dilaporkan pada tanggal 2 Maret
2020. Kasus terkonfirmasi positif (COVID-19) di indonesia masih terus
meningkat, hingga per tanggal 28 Desember 2020 kasus terkonfirmasi positif
(COVID-19) mencapai 719.219 kasus.
Berbagai
kebijakan telah dikeluarkan untuk membatasi dan mencegah penyebaran (COVID-19)
diantaranya (1) berdiam diri di rumah (Stay at Home); (2) Pembatasan Sosial
(Social Distancing); (3) Pembatasan Fisik (Physical Distancing); (4) Penggunaan
Alat Pelindung Diri (Masker); (5) Menjaga Kebersihan Diri (Cuci Tangan); (6)
Bekerja dan Belajar di rumah (Work/Study From Home); (7) Menunda semua kegiatan
yang mengumpulkan orang banyak; (8) pemberlakuan kebijakan New Normal; hingga
terakhir, (9) Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti tercantum dalam
PP No. 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka
Percepatan Penanganan COVID-19 yang didalamnya berisi tentang penyelenggaraan
dan pembatasan untuk satu provinsi atau kota/kabupaten. Selain itu terdapat
pula Peraturan MENKES No. 9 tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka
Percepatan Penanganan COVID-19 yang didalamnya berisi tentang pembatasan
fasilitas umum, kegiatan sosial budaya, serta kegiatan lainnya.
Selain
melaksanakan kebijakan yang diterapkan selama masa pandemi, penting bagi tubuh
untuk meningkatkan imunitas agar tidak mudah terpapar oleh virus corona.
Seperti yang disampaikan oleh dinas kesehatan provinsi jawa barat, terdapat
beberapa cara dalam meningkatkan imunitas tubuh diantaranya, isirahat yang
cukup, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, konsumsi makanan penunjang sistem
imun, mengkonsumsi banyak air putih, hindari merokok, batasi konsumsi alkohol,
kelola stres dengan baik, menjaga kebersihan makanan, berjemur, membatasi
asupan gula dan mengkonsumsi suplemen secara rutin. kementrian kesehatan juga
menghimbau bahwa jangan lewatkan untuk mengkonsumsi buah buahan dan sayuran,
dimana buah dan sayur tersebut dapat memberikan berbagai vitamin dan zat
lainnya yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh, serta melakukan olahraga
dengan rutin.
Aktivitas
fisik dianggap sebagai salah satu komponen utama hidup sehat. Olahraga di masa
corona ini menjadi suatu kebutuhan pokok. Olahraga dapat mengusir kebosanan di
rumah, meningkatkan imunitas, mengisi waktu luang, dan meningkatkan energi
dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Selain dapat mencegah kelebihan berat
badan, peradangan sistemik dan penyakit
tidak menular kronis, manfaat aktivitas fisik juga berpotensi dalam mengurangi
penyakit menular, termasuk patologi virus.
Penelitian
saat ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik intensitas sedang memiliki efek
peningkatan positif pada respons sistem kekebalan terhadap infeksi virus
pernapasan . Setelah aktivitas fisik intensitas sedang, peningkatan jumlah sel
neutrofil dan natural killer (NK) terdeteksi dan konsentrasi IgA saliva
ditingkatkan. Aktivitas fisik intensitas sedang meningkatkan hormon stres, yang
mengarah pada pengurangan peradangan yang berlebihan. Hal ini menyebabkan
peningkatan kekebalan terhadap infeksi virus melalui perubahan respons sel Th1
/ Th2. Pengurangan dua puluh hingga tiga puluh persen infeksi saluran
pernapasan bagian atas dilaporkan pada individu yang melakukan aktivitas fisik
sedang dalam kehidupan sehari-hari mereka. Namun, aktivitas fisik intensitas
tinggi yang berkepanjangan menyebabkan imunosupresi.
Berolahraga
secara pas tentu membawa dampak positif baik secara fisiologis ataupun psikologis. Kegiatan berolahraga bergantung kondisi
kesehatan tiap-tiap orang. Pada orang yang sehat ataupun tidak mempunyai
indikasi apapun, dihimbau untuk berolahraga di area individu (misalnya di
rumah) dengan ventilasi yang baik serta memakai perlengkapan individu. Bila
terpaksa olahraga di luar rumah serta memakai sarana umum, sebaiknya melaksanakan
desinfeksi seluruh perlengkapan saat sebelum serta setelah menggunakan alat. Pada kelompok usia 6-17 tahun dianjurkan
berolahraga 60 menit satu hari dengan intensitas sedang. Bila berolahraga dengan intensitas tinggi, frekuensi bisa
diperpendek jadi 3 kali seminggu. Untuk kelompok usia18-64 tahun, dianjurkan melakukan
minimal 150 menit/minggu dengan intensitas sedang. Jika melakukan latihan fisik
intensitas tinggi disarankan 75 menit/minggu yang terbagi dalam 3 kali
pertemuan.
Dengan
demikian, memasukan agenda aktivitas fisik dalam kegiatan sehari-hari dapat
membantu mencegah berbagai macam penyakit serta mampu meningkatkan daya tahan
tubuh. Jadi akankah kalian berolahraga?
Penulis : Firas Marwan Assariy
Sumber : covid.go.id
da Silveira, M. P., da Silva Fagundes, K. K., Bizuti, M. R., Starck, É., Rossi, R. C., & de Resende E Silva, D. T. (2020). Physical exercise as a tool to help the immune system against COVID-19: an integrative review of the current literature. Clinical and experimental medicine, 1–14. Advance online publication. https://doi.org/10.1007/s10238-020-00650-3
Martin SA, Pence BD, Woods JA. Exercise and respiratory tract viral infections. Exerc Sport Sci Rev. 2009;37(4):157-64. doi: 10.1097/JES.0b013e3181b7b57b. [PubMed: 19955864]. [PubMed Central: PMC2803113].
7.Harris MD. Infectious disease in athletes. Curr Sports Med Rep. 2011;10(2):84-9. doi: 10.1249/JSR.0b013e3182142381. [PubMed: 21623289].
Yuliana. (2020). Olahraga yang Aman di Masa Pandemi COVID-19 untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(2), 103-110. Retrieved from http://ejournal.baliprov.go.id/index.php/jbmb/article/view/112
1 Komentar