Dikarenakan dunia pendidikan
sedang dalam keaadaan yang mengkhawatirkan dikarenakan adanya virus yang
sebelumnya tidak ditemukan maka pencapaian pembelajaran pun sedikit terganggu. Yang
disebut dengan “Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia, pada tanggal 30
Januari 2020 WHO (World Health Organization) telah menetapkan
sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia” yang pada
hakekatnya virus corona ini menjadikan persoalan yang sangat besar
dalam waktu yang sangat sulit dan menyebabkan keresahan di dunia termasuk
Indonesia.
“Virus
ini sangatlah berbahaya, sangat mudah menular terhadap sesama manusia.
Penularan transmission virus ini terjadi melalui kontak yang
dekat antar individu yang mana salah satu individu telah terinfeksi sebelumnya,
kemudian mengeluarkan menyipratkan tetesan pernafasan (droplet) dari batuk dan
bersin” oleh karena itu virus ini berdampak sangat berbahaya tanpa memandang
kalangan usia. Hampir setiap negara di dunia termasuk Indonesia mengambil
langkah-langkah preventif berupa pembatasan social physical distancing,
pengaturan jarak fisik, serta karantina wilayah baik dalam skala penuh maupun
terbatas. Kebijakan ini terpaksa diambil oleh sejumlah negara sebagai pilihan
pahit untuk meminimalisir dan menghentikan jumlah penyebaran Covid-19 yang
terus meningkat dari waktu ke waktu.
Penutupan
sementara sekolah-sekolah, universitas dan bahkan jenjang lainnya adalah solusi
yang tepat dalam hal Pendidikan, khususnya karena pemerintah terpaksa dan harus
mengeluarkan kebijakan berupa pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sebagai
solusi agar siswa bisa tetap belajar meskipun berada dalam situasi yang seperti
ini guna mencegah tersebarnya penularan virus covid-19. Sistem pembelajaran
online atau disebut dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dapat digunakan
oleh sekolah dan guru untuk menjangkau peserta didik demi keberhasilan
pembelajaran. Dalam proses keberhasilan seorang guru harus bertanggung jawab
untuk menyampaikan materi yang telah disiapkan sesuai kurikulum.
Peserta
didik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan (PJOK)
juga harus mempunyai kewajiban yaitu mendengarkan, mencemarmati dan
memperhatikan apa yang guru sampaikan. Untuk menarik perhatian serta
konsentrasi anak, guru harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan. Dalam proses pembelajaran tatap muka langsung banyak ditemui
kendala termasuk dalam konsentrasi belajar, apalagi pada saat pembelajaran
jarak jauh berlangsung, dimana guru tidak dapat mengetahui apakah peserta didik
mampu berkonsentrasi atau tidak. Oleh karena itu guru mempunyai peran yang
sangat penting dalam proses pembelajaran.
Guru
pun harus bisa membuat kondisi kelas menjadi kondusif dan interaktif, agar
peserta didik menjadi lebih aktif saat pembelajaran jarak jauh berlangsung,
serta semua materi pelajaran tersampaikan dengan maksimal kepada peserta didik.
Namun ketika mengharuskan siswa belajar di rumah secara daring, sedikitnya ada
beberapa kendala yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran daring di sekolah
SD Negeri 032 Tilil Kota Bandung ini, diantaranya :
1.
Tidak Memiliki Handphone
Zaman
sekarang siapa si yang tidak mempunyai handphone/ HP, anak baru umur 2 tahun
pun sekarang rasanya sudah memiliki HP dan sudah mengerti dan tiak lepas dari
yang namanya HP ini. Namun pada kenyataan nya yang terjadi pada masyarakat di
daerah sekolah ini masih ada yang anaknya atau orang tua nya memiliki
keterbatasan ekonomi, dan mereka kesulitan untuk membeli HP.
2.
Memiliki Handphone tetapi masih jadul
Ada
juga siswa yang memiliki HP/ Handphone, tetapi masih jadul atau jaman dulu dan
tidak support dengan aplikasi yang berbasis jaringan. Hanya bisa SMS dan
telephone saja. Jelas keadaan siswa seperti ini membuat pembelajaran nya pasti
terkendala dan menjadikan guru kesusahan untuk memberikan materi ajar yang
disampaikan.
3.
Memiliki Handphone, tetapi terbatas Kuota
Kebanyakan
siswa di sekolah SD Negeri 032 Tilil ini memiliki handphone yang sudah support
system, karena yang mereka miliki sudah HP Pintar atau Smartphone tetapi
sayangnya mereka memiliki pulsa dan kuota yang terbatas. Sehingga untuk mengisi
kuoata dan pulsa cukup sekali saja dan hanya untuk keperluan yang sangat
mendesak saja . sedangkan saat pembelajaran daring kuota ini membutuhkan sangat
banyak, maka pembelajaranpun menjadi tidak efektif.
Permasalah
tersebut tidak hanya muncul di sekolah SD Negeri 032 Tilil saja tetapi bisa
mungkin terjadi di sekolah-sekolah yang lainnya. Dan inilah permasalahan yang
dihadapi siswa apalagi Guru sebagai pengajar yang harus memberikan ilmunya,
tetapi guru bisa melakukan berbagai cara demi pendidikan siswa meskipun tidak efektif.
Sehingga guru-guru di SD Negeri 032 Tilil Kota bandung ini harus mendatangi
rumah-rumah siswa ataupun juga hanya mengandalkan Grup Whatsapp saja.
Penulis : Nazela
Salmatunisa
Instagram : Nazelast
Sumber Kutipan:
- World Health Organization South-East Asia Indonesia. (2020). Retrieved from https://www.who.int/indonesia/about-us
- Puspita Gimani, M. E. (2019). Upaya Guru dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa kelas V Mim Al-Akbar Pandeyan Ngemplak Boyolali Tahun pelajaran 2018/2019. 32.
0 Komentar