KKN UPI : Kendala Kegiatan Belajar dan Mengajar Penjas di Masa Pandemi Covid-19

Pandemic Covid-19 semakin mewabah, situasi ini berdampak dari segala segi demikian pula kepada segi pendidikan. Dengan adanya Covid-19 pemerintah menegaskan untuk tidak terjadinya proses belajar mengajar secara tatap muka langsung, maka dari itu sistem pendidikan di Indonesia bahkan seluruh dunia diubah menjadi belajar melalui media daring. Termasuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) khususnya Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), biasanya mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertatap muka langsung kali ini menjadi via daring atau online.

Pendidikan jasmani dalam masa pandemic Covid-19 ini menjadi pembelajaran yang sangat penting, dilihat dari segi mengajarkan tentang kesehatan, kegiatan atau aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran tubuh, serta melalui kegiatan permainannya membuat pikiran kita menjadi senang. Namun pembelajaran jarak jauh memberikan pengalaman yang baru untuk kita sebagai guru maupun siswa, yang tadinya penjas bisa dilakukan bersama-sama di sekolah kini hanya bisa dilakukan dirumah sendirian mengingat kita harus melaksanakan protokol kesehatan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru penjas dalam menyikapi masalah tersebut, guru harus merencanakan bagaimana cara agar tujuan pembelajaran penjas akan sampai pada siswa yang tersebar di sejumlah daerah.

Analisis saya sebagai calon guru penjas yang sedang mengikuti mata kuliah KKN dan telah mengikuti mata kuliah PPL (Program Pengenalan Lapangan) mengenai situasi dan kondisi pembelajaran penjas di masa Pandemi Covid-19 ini adalah pembelajaran penjas dapat dilakukan melalui berbagai macam media seperti, aplikasi Zoom Meeting, Google Classroom, WhatsApp, Youtube, dan masih banyak lagi. Kondisi dan situasi yang saya alami dan amati di sekolah tempat praktik PPL, penjas berjalan dengan cara menggunakan media Youtube sebagai sarana guru mengunggah video pembelajaran yang telah dibuat sesuai kurikulum.

Setelah selesai mengunggah video pembelajaran, guru lalu memberikan link video tersebut kepada siswa melalui media WhatsApp disertai tugas yang harus dilakukan siswa, setelah menonton dan menerima penjelasan siswa mulai mengikuti atau mempraktekkan tugas gerak yang telah guru jelaskan di video pembelajaran tersebut. Selain itu kita juga pernah melakukan pembelajaran penjas melalui media aplikasi Zoom Meeting.

Banyak kendala yang dialami saat pembelajaran jarak jauh ini, salah satunya dari sudut pandang siswa yaitu mengeluh akan kuota yang dihabiskan serta harganya yang tidak murah, kondisi handphone yang tidak mendukung, sinyal jaringan tidak mendukung, serta kesibukan orang tua yang menjadikan anak tidak terbimbing saat belajar dirumah. Menurut saya pembelajaran berbasis E-Learning ini hanya akan berjalan dengan lancar untuk sekolah-sekolah yang kondisi ekonomi para orang tua murid/ siswanya menengah keatas, untuk sekolah yang kondisi ekonomi para orang tua murid/siswanya tidak mendukung akan mengalami banyak kesulitan. 


Nama : Mayang Yunita

NIM : 1700377

Instagram : mayangyunitaa


Posting Komentar

0 Komentar