Beberapa bulan
yang lalu negara kita mulai terkena wabah COVID 19. Namun bukan negara kita saja yang
terkena COVID 19 ini, banyak negara lain yang sudah terkena lebih dulu wabah virus
ini. COVID 19 menjadi pandemi di dunia karena penularan dan menyebaran yang
begitu cepat, sehingga pemerintah menentapkan lockdown di berbagai kota. Hal ini akan berpengaruh terhadap sejumlah
sektor penting beberapa diantaranya: perkonomian, dan pendidikan serta pola
hidup masyarakat juga berubah dengan cepat. Maka dari itu kita di tuntut untuk
selalu menjaga kebersihan diri, bekerja dirumah, dan belajar dengan proses
pembelajaran jarak jauh (daring) agar kita tidak terpapar COVID 19 dan memutus
mata rantai penyebaran COVID 19.
Semua ketetapan
itu pasti memiliki dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif, salah
satunya dalam dunia pendidikan yang banyak terkena dampak dari adanya pandemi
COVID 19 ini baik dari guru maupun siswa. Hampir semua sekolah mengganti
pembelajaran tatap muka seperti biasa kini berubah menjadi belajar dengan
pembelajaran jarak jauh (daring). Semua itu tentunya memiliki hambatan-hambatan
tertentu, baik guru dan siswa harus beradaptasi dengan adanya pembelajaran
jarak jauh (daring) ini.
Pembelajaran
jarak jauh (daring) ini memanfaatkan teknologi yang canggih seperti handphone android, akses layanan
internet yang baik, sehingga kebutuhan untuk membeli paket internet semakin
tinggi, tidak semua siswa memiliki dan mampu membeli layanan internet, bahkan sebagian
dari mereka tidak memiliki handphone
android yang menunjang pembelajaran jarak jauh (daring), hal ini akan
menyurutkan motivasi siswa untuk belajar.
Menurut salah
seorang guru TK yang ada di kab. Bandung mengatakan “Dalam keadaan pandemi ini
anak-anak masih semangat untuk mengikuti pembelajaran dengan menerapkan
peraturan di masa pandemi, namun terdapat kedala dalam proses belajar menagajar
kurang maksimal karena pemebalajaran diserahkan kepada orang tua, guru hanya
memberi tugas dan memantau perkembangan anak, hal ini akan menyebabkan kurang
optimalnya pembelajaran” Lalu bagaimana agar siswa dapat terus termotivasi
dalam belajar?
“Guru harus
meningkatkan kualitasnya agar terciptanya pembelajaran yang diharapkan
contohnya kreatif dalam mengemas materi dengan proses pembelajaran seacara
daring ini, menggunakan media yang tepat untuk pembelajaran sebagai contoh guru
dapat membuat media animasi yang menarik untuk siswa, selain itu guru harus memilih
metode belajar yang disenangi oleh siswa. Pemilihan metode belajar ini dapat
meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa di masa pandemi ini, sehingga
anak menjadi senang untuk belajar. Jika anak sudah merasa senang dan tidak
merasa tertekan untuk belajar maka pelajaran yang di berikan oleh guru akan
mudah untuk di pahami oleh anak tersebut, tidak lupa peran orang tua sangatlah
penting dalam pembelajaran di masa pandemi ini, kini orang tua harus lebih
sering berinterkasi dengan anaknya, sehingga dapat memberikan arahan dan
motivasi secara lansung kepada anaknya untuk semangat belajar.”
Dengan adanya
pernyataan diatas bertujuan untuk motivasi siswa dari sisi eksternal terutama
dari guru dan orang tua, sehingga siswa selalu bersemangat dalam belajar.
Semoga pendemi COVID 19 ini cepat berakhir, dan kita dapat melaksanakan
pembelajaran seperti biasanya. Tetap semangat bagi seluruh tenaga pendidik
untuk mencerdaskan putra-putri bangsa demi terwujudnya masa depan yang lebih
baik, untuk para siswa jangan cepat mengeluh dengan adanya pandemi ini, semoga
tidak menjadi penghalang bagi anak-anak untuk menuntut ilmu untuk bekal
dikemudian hari.
Nama Penulis : Ajeng Irma Halimah Supriadi
NIM : 1700194
0 Komentar