Pengenalan Aplikasi “AKSI Sekolah” melalui Kegiatan KKN Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 di SDN 1 Bunigeulis Kuningan Jawa Barat

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dengan syarat minimal sudah menempuh perkuliahan selama 5 semester. Kegiatan KKN seyogyanya dilaksanakan secara luring (luar jaringan) karena kegiatan ini merupakan kegiatan lapangan, namun karena dalam situasi Pandemi covid-19 segala aktivitas dan kegiatan dilaksanakan secara daring (dalam jaringan).

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara memberikan dampak di berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan yang terkena dampak pandemi Covid-19 yaitu di bidang pendidikan. Pandemi Covid-19 di Indonesia berdampak pada 646.192 satuan pendidikan, 68.801.708 peserta didik, dan 4.183.591 pendidik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai Pendidikan Tinggi, Pendidikan Khusus, Pendidikan Vokasi, Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pendidikan Keagamaan (Kemendikbud, 2020)

Berdasarkan data dari kemendikbud dan dalam rangka penanggulangan dampak Covid-19, Universitas Pendidikan Indonesia ikut berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19. Salah satu kontribusi yang dilakukan yaitu melalui Program Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19. Dalam pelaksanaan program KKN, terdapat 7 program wajib di bidang Pendidikan dan 2 program pilihan di bidang ekonomi dan sosial dengan sasaran guru,siswa,orang tua dan masyarakat.

Perkenalkan Saya Aditya Dwi Febrian, mahasiswa Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani UPI yang sedang mengikuti kegiatan KKN di Dusun Babakan RT.23 RW.06 Desa Tundagan Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Program unggulan yang dilakukan dalam pelaksanaan KKN adalah Program Penguatan Pembelajaran Melalui Aplikasi AKSI Sekolah.

Ditengah pandemic yang masih berlangsung bukan hanya kesiapan para guru sebagai pengajar, kesiapan siswa serta orangtua dibutuhkan perannya. Kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring atau belajar dari rumah (BDR) hal ini menjadi tantangan baik untuk sekolah maupun bagi siswa dan orangtua, bagaimanapun kondisinya kegiatan belajar mengajar harus tetap dilaksanakan.

Pelaksanaan program KKN dilaksanakan di SD Negeri 1 Bunigeulis dengan sasaran guru kelas 5. Sebelum melaksanakan program penulis mendapatkan kesempatan melakukan wawancara dengan guru di SD Negeri 1 Bunigeulis mengenai hambatan ketika proses pembelajaran daring “Kesulitan yang dialami guru dalam masa pandemic ini adalah mengenai adaptasi pemanfaatan media belajar seperti penggunaan media sebagai bahan ajar, asesmen atau diagnosa awal siswa. Pemilihan bahan ajar yang tepat akan menentukan kegiatan belajar mengajar selain pemilihan bahan ajar guru juga harus mengetahui karakteristik siswanya masing-masing yaitu dengan melakukan asesmen atau diagnosa” ujar Eni Nuraeni S.Pd selaku Guru di SD Negeri 1 Bunigeulis.

Pemilihan program kegiatan KKN disesuaikan dengan apa yang terjadi dilapangan dimana mutu Pendidikan menjadi focus utama dalam masa pandemi, penguatan pembelajaran dengan memperkenalkan Aplikasi Assesment Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Sekolah bisa menjadi sebuah solusi untuk melihat capaian mutu Pendidikan. Assesment Kompetensi Siswa Indonesia atau disingkat AKSI merupakan program pemetaan capaian pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara nasional/daerah yang menggambarkan pencapaian kemampuan siswa melalui survey yang sifatnya “longitudinal” selain itu Aplikasi AKSI sekolah merupakan modul asesmen literasi membaca dan numerasi yang dapat digunakan oleh guru atau pendamping belajar dalam hal ini orangtua untuk mendiagnosa level capaian kompetensi siswa. Pada aplikasi ini disajikan pula asesmen formatif untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan siswa sebagai dasar perancangan proses pembelajaran. Aplikasi ini baru tersedia untuk pengguna android dimana pengguna bisa mengunduhnya di Playstore.

Dengan hadirnya Aplikasi "AKSI" sekolah diharapkan mampu membantu kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam memantau kemampuan siswa di sekolah.

 

Penulis : Aditya Dwi Febrian

NIM : 1703062

Posting Komentar

0 Komentar