Relawan Berbagi Dapur Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia BEM KEMA FPOK

Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda di dunia, salah satunya Indonesia pun masuk dalam keadaan darurat nasional. Angka kematian akibat corona terus meningkat sejak diumumkan pertama kali ada masyarakat yang positif terkena virus Covid-19 pada awal Maret 2020. Hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi. Untuk melawan Covid-19, Pemerintah telah melarang untuk berkerumun dan mengeluarkan aturan pembatasan sosial (social distancing) serta menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai masker dan selalu cuci tangan. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah telah melarang perguruan tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka (konvensional) dan memerintahkan untuk menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran secara daring (Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020). Perguruan tinggi dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran secara daring atau online.

(Foto : Pribadi)

Praktik pendidikan daring ini juga dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan khususnya di Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak ada lagi aktivitas pembelajaran di kampus sebagaimana lazim dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Kampus saya pun memutuskan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang dua yang bertema “KULIAH KERJA NYATA TEMATIK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DAMPAK COVID-19” secara daring.

Foto : Pribadi

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 62 Bernama Annisa Shavira Universitas Pendidikan Indonesia sudah melaksanakan sebagai "Relawan Berbagi Dapur" bersama BEM KEMA FPOK dengan menyalurkan sembako untuk mahasiswa yang bertahan di kosan dan masyarakat yang terdampak Covid-19 di Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari, Kota Bandung pada tanggal (01/4/2020) hingga pertengahan Mei tepatnya. Aksi ini bertujuan untuk membantu mahasiswa yang bertahan di kosan dan masyarakat yang terdampak Covid-19. Sekitar dua ratus lebih mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia terpaksa bertahan di kosan masing-masing karena tidak dapat pulang ke kampung halaman. Mereka terpaksa bertahan dengan kondisi yang serba terbatas dan banyaknya masyarakat di sekitaran Kampus UPI yang terdampak seperti pedagang kaki lima yang biasanya mahasiswa membeli kini tidak ada mahasiswa yang membelinya.

Foto : Pribadi

Sejumlah relawan menyalurkan bantuan berupa paket sembako. Bantuan berupa paket sembako, masker, dan vitamin dan makanan matang untuk berbuka puasa ini ditujukan untuk para mahasiswa yang tidak bisa pulang ke kampung halaman dan masyarakat sekitar kampus UPI. Para relawan menyatakan bahwa penyaluran bantuan ini sebagai bukti solidaritas kepedulian antar mahasiswa dan masyarakat tanpa memandang suku, ras dan agama dengan memberikan paket sembako dan makanan kepada mahasiswa yang bertahan di kosan dan masyarakat yang terdampak Covid-19.

 

Penulis : Annisa Shavira

Nim 1700605

Posting Komentar

0 Komentar