Strategi Guru Dalam Poses Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

 

Pandemik Covid-19 sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat sekitar, berbagai dampak dari pandemi Covid-19 pun sangat dirasakan di berbagai sektor. Semua orang harus membatasi diri dengan diam di rumah, bekerja di rumah, dan tidak bertemu orang banyak dalam kurun waktu yang tidak dapat dipastikan. Salah satu yang merasakan dampak dari adanya pandemi Covid-19 adalah sektor pendidikan. Seperti kita tahu bahwasanya semua proses pembelajaran dilaksanakan secara daring (online) di rumah masing-masing dengan sarana pembelajaran menggunakan layanan whatsapp.

        Namun tidak sedikit hambatan dan tantangan yang dirasakan baik oleh guru, siswa dan orang tua dalam melaksanakan pembelajaran daring. Meluapnya tugas yang diberikan kepada siswa karena setiap guru pasti memberikan materi pembelajaran berupa tugas yang harus dikerjakan dan dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan. Selain itu berdampak pula pada psikologis siswa dimana siswa merasa tertekan, stress, sampai kelelahan. Tidak terkecuali orang tua pun harus ikut andil di dalamnya, orang tua yang sibuk bekerja tidak selamanya bisa membimbing dan mendampingi anaknya belajar di rumah. Lantas bagaimana strategi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran selama pandemi Covid-19??

“Di daerah kami itu belum sepenuhnya askes internet terjangkau dan merata apalagi kalau mati lampu, udah gak ada itu sinyal. Orang tua yang mayoritas petani dan IRT, serta tidak semua orang tua mempunyai HP android. Terlihat sekali anak menjadi stress atau kelelahan karena harus mengerjakan tugas setiap harinya, ujungnya anak menjadi malas dan tidak mau belajar”, kata Bapak Uyan salah satu guru SDN Gununglarang, Jampangkulon, Sukabumi.

Di masa pandemi Covid-19 seperti ini, guru harus lebih menekankan pembelajaran pada minat, kebutuhan siswa serta pembelajaran hidup. Guru harus melihat kondisi siswa ketika akan menetapkan materi yang akan disampaikan. Keterlibatan orang tua dalam proses pendampingan belajar anak pun harus diperhatikan. Kita bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan orang tua terkait cara belajar dan kebiasaan anak di rumah.

Menurut Ibu Elis Patimah salah satu guru SDN Gununglarang mengatakan “Di masa pandemi, guru harus lebih sering menanyakan kondisi anak pada saat pembelajaran, seperti kita bisa melihat bagaimana cara menjawab salam atau pertanyaan kita di whatsapp grup, misalnya ada emoticon senyum, tertawa, sedih dsb, sehingga kita bisa mengidentifikasi dan menyesuaikan materi atau tugas yang akan kita berikan nanti. Materi yang disampaikan pun hanya yang esensialnya saja dan bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari, seperti memberikan tugas mencuci tangan dengan benar, membantu orang tua di rumah dan hasilnya di video lalu kirim ke whatsapp grup”.

Tambahnya “Dalam pembelajaran, kita bisa menjadikan orang tua sebagai sumber untuk topik-topik yang relevan seperti mewawancarai pekerjaan orang tua, serta mengkolaborasikan antara orang tua dan siswa dalam berdiskusi mengenai peristiwa atau kejadian apa yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya. Kami juga tidak melupakan siswa siswa kami yang tidak mempunyai HP android, kami memfasilitasi dan memberikan pengajaran yang baik dan adil dengan cara Guru Berkeliling, membuat kelompok kecil 1-5 orang, yang di dalam pelaksanaan pembelajarannya tetap mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan, semua itu kami lakukan agar proses pembelajaran tersampaikan secara optimal dan dirasakan oleh setiap siswa kami tanpa adanya rasa ketidakadilan”.

Tidak lupa sebagai guru dituntut harus kreatif dengan menciptakan atau menggunakan media pembelajaran yang menarik, seperti membuat video pembelajaran yang berdurasi singkat sehingga bisa diakses dan tidak memakan waktu yang lama dalam mendownlodnya. Guru juga dituntut mengenali, mempelajari dan menguasai aplikasi-aplikasi yang bisa membantu guru dan membuat siswa tidak jenuh dalam proses pembelajaran di masa pandemi.

Adanya Covid-19 secara tidak sadar membawa kita untuk menjadi pribadi yang lebih adaptif, kreatif dan inovatif, tidak menyerah dalam menghadapi segala hambatan yang menghadang khususnya dalam bidang pendidikan. Tetap semangat wahai pahlawan tanpa tanda jasa. Salam Pendidikan!


Penulis : Siti Nurhabibah Anajjah (1704489)

 

 

Posting Komentar

0 Komentar