Satu tahun belakangan ini dunia dikejutkan dengan adanya pandemi covid-19. Virus ini dikenal dengan istilah Covid-19 (Corona Virus diseases-19). Virus yang diberitakan mewabah pada tanggal 31 Desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok, dan saat ini wabah tersebut telah tersebar ke berbagai pelosok dunia. Ratusan ribu manusia terpapar virus ini di seluruh dunia bahkan banyak sekali yang menjadi korban meninggal dunia. Telah diumumkan diberbagai media elektronik ada beberapa negara yang memiliki kasus terpapar paling tinggi diantaranya adalah Italia, Tiongkok, dan Spanyol. Hal ini disebabkan karena sulitnya mendeteksi virus ini namun sangat cepat proses penyebarannya.
Sulitnya untuk mengatasi wabah virus ini membuat banyak pemimpin dunia membuat kebijakan untuk menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk memutus mata rantai virus ini. Penerapan kebijakan tersebut sangat mempengaruhi segala bidang, salah satunya adalah bidang Pendidikan. Dampak yang sangat terasa pada bidang Pendidikan bukan hanya terasa oleh siswanya saja melainkan juga pada orang tua serta para guru yang mengajar. Kondisi ini membuat kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka dipaksa berubah menjadi via daring. Tidak mudah untuk menjalankan situasi seperti ini, banyak kebiasaan yang berubah total dengan cara dan metode yang dikatakan ‘asing’ karena tidak biasa dilakukan. Kebijakan pembelajaran jarak jauh diterapkan sejak bulan Maret. Saat ini pemerintah masih belum bisa memberikan kepastian untuk dapat melakukan pembelajaran secara offline atau tatap muka. Maka dari itu belum dapat dipastikan mulai kapan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan seperti sedia kala.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu lebih dipersiapkan untuk pembelajaran daring diwaktu yang akan datang. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menanggulangi covid-19 pada bidang Pendidikan yaitu :
Guru perlu mengevaluasi media
pembelajaran online mana yang lebih baik untuk digunakan.
Pembelajaran via online yang sudah diberlakukan sejak 10 bulan terakhir ini tentu banyak menggunakan berbagai media pembelajaran.online. Guru perlu mengevaluasi media pembelajaran mana yang tepat untuk diterapkan selanjutnya dengan mempertimbangkan segala kondisi yang terjadi dengan siswanya.
Pemerataan fasilitas
Pandemi seperti ini membuat semua kalangan harus melaksanakan segala aktivitas via online. Namun, nyatanya tidak semua kalangan memiliki fasilitas untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Banyak factor yang mempengaruhi hal tersebut misalnya karena keterbatasan ekonomi sehingga siswa tersebut tidak memiliki handphone atau perangkat elektronik lainnya. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh pemerintah karena itu dapat menjadi hambatan dan permasalahan yang penting disaat seperti ini. Selain memberikan bantuan kuota belajar pemerintah juga dapat mengalokasikan dana untuk memberikan fasilitas belajar online bagi siswa yang tidak mampu.
Tanamkan pola pikir yang terbuka pada
anak
Menanamkan pola pikir yang terbuka disaat pandemic seperti sangat diperlukan dalam pola asuh setiap orang tua. Tentu saja dengan kondisi sekarang ini baik disadari atau tidak membuat anak kian hari semakin menurun dalam belajar. Hal tersebut disebabkan karena berbagai factor salah satunya adalah motivasi dan pemahaman yang didapat oleh anak. Untuk itu orang tua perlu mengajarkan sikap terbuka untuk menghadapi kondisi pandemic seperti ini. Karena hal itu dapat membantu dari segi internal diri siswa untuk memperbaiki pembelajarannya menjadi lebih baik.
Guru dan orang tua siswa harus satu visi
dan misi
Kegiatan pembelajaran jarak jauh tentu membuat komando dan bimbingan proses belajar ada pada orang tua. Guru hanya mampu memantau dari jauh kegiatan siswanya. Untuk itu perlu disamakan dari awal visi dan misi antara orang tua dan guru. Hal itu dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa. Contohnya, menurunnya disiplin siswa dalam belajar masalah ini membutuhkan kesamaan pandangan antara guru dan orang tua untuk mengatasinya.
Metode pembelajaran yang digunakan
bervariasi
Guru harus mampu membuat variasi metode
pembelajaran untuk siswa. Terutama pada tingkat sekolah dasar yang masih sangat
perlu bimbingan dan pendampingan. Kurangi penugasan yang berlarut-larut yang
dapat membuat siswa merasa jenuh dan kesal karena terasa terbebani. Guru dapat
melakukan metode pembelajaran melalui zoom meeting, diskusi via whatsapp grup,
memberikan materi melalui video, atau bisa memberikan evaluasian pada siswa via
aplikasi games pengetahuan. Jika metode digunakan dengan tepat maka materi
pembelajaran akan tersampaikan dengan baik.
Penanganan dampak
covid-19 pada bidang Pendidikan jika dilakukan dengan berbagai upaya semaksimal
mungkin tentu dapat mengatasi berbagai masalah yang ada dilapangan. Bukan hanya
pemerintah yang wajib untuk mengatasi dampak ini namun perlu juga dukungan dari
berbagai pihak. Seperti orang tua, guru, dan pihak lain yang saling
bersangkutan. Semoga pandemic ini dapat segera berakhir sehingga kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan seperti sedia kala.
Penulis : Rahma Nur Ainun Nasya
0 Komentar