Dampak Dari Korupsi Dalam Pembangunan Otonomi Daerah

Detik.com

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki masalah terbesar dalam kasus pemberantasan korupsi. Kasus korupsi merupakan kasus yang sudah ramai dibicarakan oleh masyarakat dan sudah menjadi penyakit bagi pejabat-pejabat di Indonesia. Kasus korupsi di mata para pejabat sudah menjadi hal yang biasa dan umum, sehingga hal ini yang mengakibatkan Indonesia tetap menjadi negara berkembang. 

Tidak sedikit dari mereka sudah merasakan hasil dari uang haram atau uang rakyat yang mereka gunakan untuk berfoya-foya dan ada beberapa pejabat daerah juga yang melakukan penyalahgunaan wewenang. Mereka menggunakan kekuasaan jabatan untuk kepentingan pribadi, dan bukan untuk kepentingan yang seharusnya. Penyalahgunaan wewenang pada Pemerintahan Daerah juga mengakibatkan adanya kegagalan dalam pembangunan Otonomi Daerah.

Tanggung jawab Pembangunan Otonomi Daerah diberikan langsung oleh Pemerintahan Pusat kepada Pemerintah Daerah karena Indonesia pada era reformasi sudah menerapkan konsep desentralisasi dimana konsep ini merupakan penyerahan kekuasaan Pemerintah Daerah oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom. Maka hal-hal yang berkaitan dengan daerah otonom merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dan berhak untuk mengatur daerahnya sendiri tanpa adanya campur tangan dari pihak lain termasuk Pemerintah Pusat.

Pejabat daerah yang ikut serta dalam pembangunan Otonomi Daerah harus memiliki sikap kejujuran dan tanggung jawab yang besar. Dengan mereka bersikap jujur dan tanggung jawab bisa jadi pembangunan Otonomi Daerah akan berhasil dan kesenjangan sosial pun menurun. Jika pejabat daerah sudah menyimpang dan melakukan korupsi, ini bisa mengakibatkan pembangunan Otonomi Daerah tidak akan berjalan dengan lancar. 

Orang yang sudah diberikan tanggung jawab oleh warga tidak seharusnya licik dalam mengelola keuangan. Mereka harus transparan agar pembangunan suatu wilayah itu berhasil. Dampak dari korupsi pasti memiliki dampak yang besar bagi pembangaun Otonomi Daerah sekitar. Kita sudah mengetahui bahwa tujuan dari Otonomi Daerah itu untuk memangkas kesenjangan sosial. 

Tetapi jika suatu daerah sudah dipimpin oleh pemimpin yang tidak sehat dalam memimpin, yaitu contohnya ia korupsi dan tidak amanah maka tujuan dari Otonomi Daerah pun tidak akan terwujud dan malah akan memperburuk kesenjangan sosial. Pada kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat pun berdamapak pada rakyat kecil karena kesenjangan sosial akan terus meningkat.

Pemerintah Daerah yang ingin melakukan pembangun daerah kerap diberikan kepercayaan dari warga dan tidak sedikit dari mereka pun terkadang menggantungkan hidupnya kepada Pemerintah Daerah. Maka jika pembangunan Otonomi Daerah gagal, bisa menjadi kemungkinan akan adanya disintegrasi contohnya bisa kita lihat pada kasus di Papua dimana Otonomi Daerah tidak sesuai dengan harapan dari masyarakat Papua.

Pemerintah Daerah disana mengizinkan adanya kegiatan pertambangan guna dalam pelaksanaan Otonomi Daerah karena hal tersebut warga sekitar memiliki rasa ketidakpuasan atau kekecewaan mendapatkan perilaku yang adil. Maka dari kasus tersebut pemerintah daerah atau pejabat daerah harus bisa amanah dalam menjalankan pembangunan Otonomi Daerah.


Penulis : Feby Tri Pandina (2007129)

Posting Komentar

0 Komentar