Kebutuhan Pendidikan Anak Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19

Republika.co.id

Kebutuhan anak adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh anak untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya secara alamiah, salah satu bentuknya dengan pemenuhan atas hak dan pelaksanaan kewajibannya. Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, tetapi setiap anak memiliki hak dan kewajiban yang sama. Salah satu kebutuhan anak yakni hak untuk mendapatkan pendidikan, tetapi karena kondisi pandemi seperti sekarang ini tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara optimal.

Solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak sekolah dasar di masa pandemi Covid-19 saat ini adalah perlu adanya perubahan sikap dan kebiasan dari pendidik dan orang tua. Pendidik tidak hanya sebagai pemberi tugas online via grup Whatsapp, tapi juga memberikan pengertian serta dukungan kepada orang tua untuk menjalankan peran sebagai guru di rumah. Selain itu, pendidik juga perlu menjalin komunikasi dengan baik dengan para orang tua muridnya agar dapat bersabar dan lebih giat lagi lagi dalam belajar memahami perkembangan anak sesuai tahapannya (Oktaria & Putra, 2020).

Hal mendasar dalam pendidikan yang dapat diterapkan di rumah adalah orang tua harus menghadirkan suasana yang nyaman tanpa anak merasa tertekan. Maka saran yang dapat diberikan adalah orang tua atau keluarga harus benar-benar memperhatikan faktor kesehatan, kebutuhan makan dan minum, psikologis, dan kenyamanan anak saat belajar atau bermain di rumah. Biasanya selama ini anak melakukan kegiatan tersebut bersama orang tua di rumah, guru atau bahkan teman. Tetapi karena pandemi Covid-19 saat ini dapat dipastikan hal tersebut hanya dapat dijalankan bersama orang tua atau keluarga di rumah, sehingga harus adanya sifat peka dan sabar yang berlebih saat melaksanakan pendidikan dari rumah.

Referensi:

Oktaria, R., & Putra, P. (2020). PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA SEBAGAI STRATEGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SAAT PANDEMI COVID-19 CHILD EDUCATION IN THE FAMILY AS AN EARLY CHILDHOOD. 7(1), 41–51.

Penulis : Hanannisa Fitrianindita (2006618)

Posting Komentar

0 Komentar