Meluasnya wabah Covid-19 telah menyebabkan aktivitas
masyarakat menjadi dibatasi, salah satunya ialah terjadi pada sektor pendidikan.
Sehingga Pemerintah Indonesia memutuskan penerapan pembelajaran jarak jauh,
yang diharapkan dapat memutuskan rantai penyebaran covid-19. Perubahan yang dimana
biasanya pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka di kelas, namun karena
keadaan mendesak sehingga pembelajaran harus dilaksanakan secara daring. Dengan
begitu berbagai tantangan yang harus dilalui, baik itu oleh guru, siswa, maupun
orang tua siswa.
Pendidikan jarak jauh (distance education) memerlukan
teknologi untuk membuat pembelajaran daring bisa dilaksanakan. Namun ternyata
berbagai tantangan dihadapi dalam pembelajaran daring terutama dalam hal
teknologi. Setelah melakukan miniriset terkait tantangan teknologi di masa
pembelajaran daring bagi siswa ialah alat komunikasi atau handphone yang
tersedia hanya satu, yang dimana satu handphone digunakan oleh banyak orang,
seperti oleh kakak, dan juga orang tuanya. Seperti apa yang dikatakan oleh Ibu
Entit salah satu guru kelas 2 di SDN 099 Babakan Tarogong bahwa “Beberapa siswa
kekurangan akan alat komunikasi atau handphone, yang menyebabkan saat
pengumpulan tugas menjadi lebih telat dibandingkan yang lain, misalkan
pengumpulan tugas dikumpulkan pukul 14.00, namun dikarenakan siswa itu adanya
keterbatasan sehingga pengumpulan tugas dikumpulkan di malam hari atau esoknya.
Dengan begitu guru memberikan kebijakan terkait permasalahan yang dihadapi.
Kebijakan yang dilakukan seperti penambahan waktu pengumpulan. Intinya jika ada
hambatan lakukan komunikasi, yaitu komunikasi antara siswa, orang tua siswa dan
juga guru. Selain itu para orang tua siswa juga selalu melaksanakan konsultasi
terkait pembelajaran.” Selain menurut Ibu Entit, Ibu Ika guru kelas 2 juga
mengalami hal yang sama yang terjadi pada siswanya, namun hal tersebut masih
bisa diatasi. Solusi intinya ialah adanya komunikasi yang jelas, sehingga hal
tersebut bisa dicari jalan keluarnya.
Pendidikan Jarak Jauh juga menyebabkan guru harus
lebih terampil dan pandai dalam melaksanakan pembelajaran, salah satunya dalam
penggunaan platform atau aplikasi penunjang pembelajaran jarak jauh.
Setelah membagikan kuisioner, guru di SDN 099 Babakan Tarogong banyak
menggunakan aplikasi Whatsapp yang digunakan sebagai penunjang
Pembelajaran Jarak Jauh. Dikarenakan aplikasi tersebut lebih mudah dan lebih
sering digunakan sehari-hari, dan efektif untuk melakukan kegiatan komunikasi
dan juga dikarenakan beberapa guru yang masih kurang paham akan teknologi
sehingga menggunakan Whatsapp sebagai salah satu aplikasi yang digunakan
supaya kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan. Namun sangat disayangkan
aplikasi tersebut kurang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran.
Melihat kondisi beberapa guru yang belum pernah
menggunakan aplikasi lain yang lebih variatif, maka Wanda Widiartini sebagai
salah satu mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN Tematik UPI 2021 di SDN 099
Babakan Tarogong, akan memberikan beberapa tutorial beserta penjelasan
aplikasi, serta cara penggunaannya yang dilaksanakan secara daring yaitu lewat
video. Dengan begitu diharapkan guru dapat lebih memahami dan terampil akan
penggunaan teknologi terutama dalam penggunaan aplikasi penunjang pembelajaran
serta dapat memudahkan guru dalam pembelajaran secara daring sehingga
pembelajaran dapat lebih kreatif, menyenangkan, sehingga anak tidak mudah bosan
dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sehingga dengan begitu bahwa teknologi merupakan salah
satu peran yang sangat penting di masa pembelajaran daring ini. Teknologi yang
menghubungkan satu sama lain sehingga terjalinya komunikasi dalam kegiatan
pembelajaran. Diharapkan semua tantangan yang ada dapat terlewati dengan baik.
Mari kita bertahan saling menguatkan bersama-sama, semoga pandemi ini bisa
segera berakhir, mari patuhi protokol kesehatan dan jika tidak ada keadaan
mendesak lebih baik dirumah aja, stay safe!
Penulis: Wanda Widiartini – 1805956
DPL: Bambang Erawan, M.Pd
0 Komentar