Teknologi: Kemajuan atau Kemunduran?

 




Sudah lebih dari satu tahun seluruh masyarakat Indonesia hidup berdampingan dengan Covid-19, sebuah virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada tahun 2019. Sampai saat ini tercatat 222 negara dan wilayah di seluruh dunia memiliki kasus infeksi covid-19, bahkan WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan bahwa covid-19 adalah pandemi.

"Ini bukan hanya krisis kesehatan masyarakat, ini adalah krisis yang akan menyentuh setiap sektor," jelas Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, pada konferensi pers, dikutip dari Time.

Tidak terkecuali di negara Indonesia, negara yang padat penduduk dengan lebih dari 273 juta jiwa ini juga merasakan dampak dari pandemi covid-19. Virus yang membuat hampir seluruh negara di dunia mengalami perubahan dalam pola hidup ini, membuat Pemerintah Indonesia harus bekerja keras dalam menanggulangi kasus infeksi covid-19 yang setiap harinya bertambah lebih dari 20.000 kasus. Sudah berbagai cara dilakukan demi menekan peningkatan kasus covid-19, mulai dari pembatasan aktivitas sosial masyarakat sampai anjuran untuk wajib vaksinasi.

Salah satu cara pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Indonesia juga terdapat pada sektor Pendidikan, pemerintah telah melayangkan anjuran untuk pembelajaran jarak jauh atau yang biasa disebut PJJ dari bulan Maret 2020. Itu artinya sudah lebih dari satu tahun sekolah-sekolah di Indonesia melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan bantuan teknologi.

Sayangnya masih banyak sekolah yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh, salah satunya adalah SDN 248 Sindangsari yang berlokasi dibagian timur Kota Bandung. Setelah melakukan mini-riset terkait kendala yang dialami sekolah dalam pelaksanakan PJJ, beberapa guru mengatakan bahwa kondisi ekonomi siswa lah yang menjadi kendala utama dalam pembelajaran jarak jauh. Mayoritas siswa memiliki ekonomi menengah kebawah, contohnya saja ada beberapa siswa yang hanya memiliki satu gawai untuk satu keluarga, sehingga harus membagi waktu bahkan terkadang berebutan untuk menggunakan gawai. Contoh lainnya adalah banyaknya siswa yang terkendala oleh sinyal dan kuota internet yang menyebabkan siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran melalui pertemuan virtual via Zoom atau Google meeting.

Kurangnya edukasi kepada orang tua siswa akan pentingnya membimbing siswa dirumah juga menjadi kendala utama dalam PJJ, pasalnya untuk pembelajaran jarak jauh siswa membutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang-orang yang berada di sekitar lingkungan siswa. Namun mayoritas orang tua siswa terkendala oleh waktu dikarenakan harus bekerja dari pagi dan baru memiliki waktu luang di malam hari, itu mengakibatkan proses pembelajaran siswa terhambat bahkan terkadang ada siswa yang telat, baik dalam mengikuti pembelajaran ataupun saat pengumpulan tugas.

Selain itu kurangnya edukasi baik kepada guru, orang tua siswa, dan siswa akan majunya teknologi menjadi kendala lainnya. Karena seharusnya dengan majunya teknologi dapat membantu proses pembelajaran jarak jauh, seperti menggunakan aplikasi edukasi yang tersedia contohnya Google Classroom, Edmodo, Quizizz, Kahoot, Educandy, dan masih banyak lagi. Namun karena berbagai kendala yang sudah dijelaskan diatas, mayoritas guru hanya menggunakan aplikasi yang umum digunakan seperti WhatsApp dengan membuat grup bersama orang tua siswa. Jadi semua proses pembelajaran terjadi di grup WA seperti pemberian materi pembelajaran, pemberian tugas, sampai pengumpulan tugas.

Melihat kondisi PJJ di SDN 248 Sindangsari yang memiliki kendala, maka Annisa Triherwina sebagai salah satu mahasiswi yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di SDN 248 Sindangsari membuat beberapa media pembelajaran, seperti video, power point, dan poster untuk dibagikan ke grup orang tua siswa dan selanjutnya diserahkan ke guru untuk menjadi bahan pematerian pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya pendampingan orang tua siswa juga dapat membantu meringankan kendala orang tua siswa dalam membimbing siswa dalam PJJ dengan memberikan saran dan pemecahan masalah, serta memberikan rekomendasi metode yang bisa dilakukan untuk bimbingan siswa dirumah.

Bahwa sebenarnya teknologi bukanlah sebuah kendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, melainkan dengan adanya edukasi yang disampaikan kepada masyarakat, serta penyesuaian dengan kondisi sekitar, teknologi dapat dijadikan sebagai bantuan dan media dalam pembelajaran jarak jauh.


Penulis : Annisa Triherwina Putri
NIM    : 1808045
DPL    : Asep Dahliyana. M. Pd

Posting Komentar

0 Komentar