Jangan Garing Mengajar Daring

 


Guru berada pada garda terdepan karena gurulah yang melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas untuk membangun bangsa ini. Oleh karena itu menjadi guru di zaman sekarang tidak bisa menjadi guru yang biasa-biasa saja, harus menjadi guru yang kreatif dan inovatif. Namun karena adanya pandemi covid-19, pemerintah Indonesia pun mengambil kebijakan yang bertujuan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Salah satunya adalah penerapan kebijakan social distancing. Kebijakan tersebut berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan. Salah satunya yaitu dalam dunia pendidikan di Indonesia, yang sebelumnya pembelajaran dilakukan di kelas. Tetapi pada masa Pandemi ini kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan dalam jarak jauh (daring) guna mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

Hal itu merupakan pengalaman baru, baik untuk siswa maupun guru untuk dapat beradaptasi dengan teknologi dan inovasi belajar. Sesuai dengan hasil wawancara guru kelas 2 SDN Cibiru yaitu ibu Setiati, yang mengatakan bahwa “Pembelajaran daring ini cukup memberikan pengalaman baru untuk guru dan siswa di SDN Cibiru ini, namun penerapan pembalajaran daring ini masih banyak dendala dan hambatan. Apalagi untuk guru kelas rendah seperti guru kelas 1 dan 2 harus mengajarkan anak anak dari dasar seperti mengasah kemampuan baca, tulis berhitung secara online atau jarak. Dimana guru harus menguasai teknologi untuk melaksanakan pembelajaran daring ini. Selain itu juga kita harus bekerja sama dengan orangtua murid di rumah supaya pembelajaran berlajan efektif.”

Ibu Setiati mengakui sulitnya melaksanakan Kurikulum 2013 dalam masa pandemi karena tidak bisa bertemu dengan siswa secara tatap muka seperti sebelumnya. Kendala lain yang Ibu Setiati temukan adalah bahwa orang tua juga masih belum bisa diandalkan sebagai pembimbing di rumah karena banyak dari mereka yang literasinya masih rendah atau penggunaan teknologi atau gadget yang masih kurang. Meskipun menggunakan metode pembelajaran jarak jauh, para guru harus tetap berupaya menjaga esensi pendidikan yang berkualitas dalam masa pandemi. Dengan cara harus menjadi guru yang aktif, kreatif dan inovatif meskipun dengan segala keterbatan yang ada. Menurut Menteri pendidikan pak Nadiem Makarim mnegatakan bahwa “Teknologi adalah tools, hanya suatu alat atau pendukung. Bukan segalanya. Kualitas pembelajaran adalah interaksi antara guru dan murid itu esensinya.”

Dengan banyak keterbatasan siswa dalam pembelajaran online, jarak jauh dan belajar dari rumah. Maka pendidik harus kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran daring. Berikut ini adalah beberapa pilihan yang bisa dilakukan agar proses pembelajaran dan transfer knowledge tidak terputus kepada siswa:

  1. Melalui Zoom atau Google Meet, secara garis besar fungsi Zoom Meeting adalah untuk komunikasi dengan menggunakan video dan audio melalui jaringan internet. Melalui zoom meeting kegiatan pembelajaran dapat memberikan pengalaman lebih bagi peserta didik dimana peserta didik bisa berinteraksi secara langsung, siswa bisa melakukan tanya jawab, diskusi dan presentasi tentang masalah pembelajaran yang dihadapi.
  2. Guru berkunjung, yaitu guru mengunjungi siswa untuk memberikan pembelajaran. Hal ini dilakukan karena siswa tidak memiliki perangkat digital, buruknya jaringan, atau adanya hambatan lain. Adapula pendidik yang mendatangi siswa dengan kostum unik untuk memberikan pembelajaran agar peserta didik tertarik dan proses pembelajaran tetap berlangsung meskipun  siswa berada dirumah.
  3. Whatsapp, hampir setiap orangtua murid menginstal aplikasi ini dalam handphone, sehingga bisa menjadi salah satu media pembelajaran interaktif di masa pandemi. Dengan fitur melampirkan dan merekam, aplikasi ini dapat dibuat media pembelajaran interaktif. Selain itu juga bisa dengan mengirimkan video pembelajaran atau voice notes untuk memberikan penjelasan. Sehingga guru tidak hanya memberikan tugas melaui Whatsapp Grup.
  4. Tik Tok, sebagian orang menganggap hanya sebagai media hiburan semata, namun tidak demikian bagi pendidik yang kratif dan inovatif. Tiktok bisa menjadi pilihan untuk memberikan materi pelajaran kepada siswa.

 

Mari tetap memberikan  Pendidikan dan pembelajaran yang terbaik kepada penerus bangsa. Karena Indonesia telah mengalokasikan sebagian dana untuk dunia Pendidikan dan jangan sampai terbuang sia-sia, Karena sebaik-baik manusia adalah mereka yang memberikan manfaat kepada orang lain.

Posting Komentar

0 Komentar