KKN Rekognisi : Melalui Kampus Mengajar Mahasiswa UPI Membantu Pembelajaran Siswa SD di Tengah Masa Pandemic COVID-19

 


Program kampus mengajar yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka memasuki angkatan kedua. Pada angkatan kedua ini sebanyak 22.000 mahasiswa ditempatkan untuk mengajar di lebih dari 3.000 SD dan 400 SMP. Fokus program ini adalah untuk membantu kegiatan pembelajaran siswa di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang mengalami kesulitan akibat kondisi pandemi.

“Mahasiswa diharapkan mampu untuk membantu ketertinggalan belajar para siswa. Masa pandemi akan banyak sekolah terutama di daerah 3T yang sulit untuk melakukan pembelajaran. Maka para mahasiswa diharapkan mampu membantu para siswa yang mengalami ketertinggalan dari yang paling tertinggal. Hal ini menjadikan hal mulia dan tantangan berharga bagi para mahasiswa” Ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim dalam kegiatan Bincang dengan Mendikbud Ristek : Pembekalan Program Kampus Mengajar Angkatan 2 tahun 2021.

SDN 5 Cikidang, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat adalah salah satu sekolah sasaran dari program Kampus Mengajar angkatan 2 ini. Kegiatan ini sudah dimulai sejak bulan Agustus dan sampai saat ini masih berlangsung. Enam orang mahasiswa ditugaskan untuk membantu kegiatan pembelajaran di SDN 5 Cikidang.

Para mahasiswa tersebut berasal dari latar belakang jurusan kuliah yang berbeda-beda. Adapun mahasiswa 6 orang mahasiswa UPI turut serta mengikuti program Kampus Mengajar ini dengan jurusan yang berbeda yaitu 3 orang berasal dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, satu orang dari Jurusan Pendidikan Bahasa Korea dan satu lagi berasal dari jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Adapun satu orang mahasiswa berasal dari kampus berbeda yaitu UNISBA dengan jurusan Pendidikan Agama Islam. Tentunya para mahasiswa ini mendapat bimbingan dari dosen pembimbing lapangan yang merupakan dosen di Universitas Pendidikan Indonesia.

Kegiatan diawali dengan serah terima antara pihak mahasiswa didampingi dosen pembimbing lapangan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat dan pihak sekolah. Kepala Sekolah dan para guru di SDN 5 Cikidang menerima dengan baik kehadiran mahasiswa Kampus mengajar yang ditugaskan di SDN 5 Cikidang.

“Bersyukur sekali dengan kedatangan mahasiswa Kampus mengajar, semoga dapat membantu kegiatan pembelajaran di SDN 5 Cikidang. Terlebih dari jumlah guru yang kurang, maka program ini sangat tepat dilaksanakan di SDN 5 Cikidang.” Ujar, Bu Eti salah satu guru di SDN 5 Cikidang.

Pada awal penugasan mahasiswa fokus untuk membantu siswa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), karena penerapan PPKM yang masih berada pada level 4 mengakibatkan belum diperkenankan adanya kegiatan pembelajaran di sekolah. Kegiatan guru kunjung, merupakan salah satu alternatif yang dilaksanakan, karena mayoritas siswa masih keterbatasan dalam kepemilikan atau penggunaan gawai sebagai alat bantu belajar. Para mahasiswa didampingi guru berkunjung ke rumah para siswa dan melakukan pembelajaran dengan kelompok kecil. Mahasiswa pun dibagi tugas untuk mendampingi belajar pada setiap tingkat, mulai dari kelas 2 hingga kelas 6. Kegiatan tersebut dilaksanakan seminggu sekali atau pun dua kali, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pada kegiatan tersebut, mahasiswa membantu mendiagnosa kesulitan belajar yang dihadapi siswa. mayoritas siswa mengalami learning loss, karena kegiatan belajar dirumah tidak berjalan maksimal. Maka banyak kemampuan belajar siswa yang menurun.

Fokus pembelajaran yang dilaksanakan adalah mengenai literasi dan numerasi. Sesuai dengan arahan Kemendikbud Ristek pada kegiatan pembelajaran, mahasiswa difokuskan untuk membantu kegiatan pembelajaran literasi dan digital, membantu administrasi sekolah, dan membantu adaptasi teknologi untuk para guru dan siswa. pada kegiatan guru kunjung, mahasiswa fokus untuk memberikan penguatan literasi, numerasi dan pembelajaran sesuai kurikulum tetap dilaksanakan. Berbagai kegiatan dilaksanakan agar menarik minat siswa untuk kembali belajar, mulai dari menggunakan berbagai media digital atau menggunakan sejumlah metode pembelajaran yang menyenangkan.

Setelah level penerapan PPKM menurun pada bulan September, kepala sekolah dan pihak terkait mulai mengizinkan untuk pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka terbatas (PTMT) di SDN 5 Cikidang. Mahasiswa kampus mengajar ditugaskan untuk menjadi Satgas COVID-19, dimana mahasiswa menjadi tim yang mempersiapkan penerapan protokol kesehatan di sekolah.

Pelaksanaan PMT merupakan awal yang baik untuk mengatasi Lost learning yang dihadapi siswa. Walaupun waktu pelaksanaan terbatas, mahasiswa dan guru di SDN 5 Cikidang berusaha semaksimal mungkin agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan juga efektif.

“Pelaksanaan PTMT dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa selama PJJ. Siswa lebih antusias dalam belajar, sebagai pengajar pun saya lebih mudah untuk memahami kemampuan siswa. Walaupun ini masih awal, sehingga tetap ada kesulitan dalam pelaksanaan PTMT ini.” Ujar Shahnaz salah satu mahasiswa Kampus mengajar yang bertugas di SDN 5 Cikalong.

Fokus kegiatan yang dilaksanakan selama PTMT ini adalah penguatan literasi dan numerasi. Karena ternyata ketika PTMT ini terdapat temuan bahwa siswa menjadi belum lancar membaca, hal ini terjadi pada siswa kelas rendah dan kelas tinggi juga. Maka, dari itu mahasiswa dan guru di SDN 5 Cikidang setiap hari berusaha mengajarkan literasi dan numerasi dengan berbagai metode dan model yang dirasa efektif.

“Siswa dominan tidak belajar dengan baik selama PJJ, maka ketika kembali ke sekolah kemampuan literasi dan numerasi siswa menjadi menurun. Kami sebagai pengajar mengupayakan semaksimal mungkin agar siswa memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang mumpuni. Saya sendiri, menerapkan kembali pembelajarn membaca menggunakan buku modul membaca.” Pungkas Ineu, salah satu mahasiswa Kampus mengajar yang bertugas mengajar kelas 4 di SDN 5 cikidang.

Penggunaan media pun digunakan untuk menarik perhatian siswa agar mau belajar mengenai literasi dan numerasi. Media digital ataupun media yang dibuat berdasarkan kreatifitas pengajar digunakan agar kemampuan literasi meningkat. Dengan dilaksanakan kembali PTMT ini merupakan awal bagi mahasiswa dan guru untuk berkolaborasi meningkatkan karakter dan kemampuan siswa agar menjadi generasi yang unggul.

Kegiatan Kampus Mengajar ini tentunya didukung oleh berbagai pihak, Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi yang memiliki cukup banyak mahasiswa yang mengikuti program ini mengakui dan menghargai kegiatan ini dengan memberi kesempatan mahasiswanya untuk mengikuti KKN Tematik Rekognisi MBKM-PUSPERNAS. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) sebagai penyelenggara, mengikuti arahan Kemendikbud Ristek untuk memberikan konversi SKS. 

Penulis : Indriani Nurazmi – Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI 2018

Dosen Pembimbing Lapangan KKN Rekognisi : Bapak Dr. H. Abubakar, M.Pd

Posting Komentar

0 Komentar