Permasalahan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

 

(Foto : Darunnajah.com)

Bahasa Indonesia merupakan bahasa wajib yang digunakan oleh penduduk Indonesia sebagai bahasa pengantar sehari-hari dalam berkomunikasi dengan sesama penduduk Indonesia lainnya. Selain menjadi bahasa persatuan, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa nasional Negara Indonesia. Oleh karena itu sebagai penduduk Indonesia harus dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik dalam artian digunakan sesuai dengan kondisi/situasi, dan benar dalam artian sesuai kaidah/tata bahasa.

Bahasa Indonesia merupakan sebuah cerminan jati diri/identitas sebuah bangsa yang besar dengan keanekaragaman di dalamnya, termasuk bahasa. Menurut data Kemendikbud, hingga saat ini terdapat sekitar 718 bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Jumlah ini menempatkan Indonesia berada di peringkat kedua di bawah Negara Papua Nugini yang menduduki peringkat pertama dalam negara dengan bahasa terbanyak di dunia, yaitu sebanyak 840 bahasa.

Walau demikian, perkembangan zaman serta arus globalisasi membuat penggunaan bahasa Indonesia sudah banyak berubah. Banyak berubah seperti ada beberapa kosakata baku yang justru diganti dengan istilah-istilah “kekinian”; seperti “aku menjadi gue”, dan “kamu menjadi lo” dan masih banyak lainnya. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi pemilihan kosakata bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi generasi penerus bangsa, termasuk para penerus bangsa yang kini masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Setidaknya ada 2 hal yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya di Sekolah Dasar : 

1. Siswa tidak bersemangat atau tidak berminat dalam pembelajaran karena siswa merasa Bahasa Indonesia adalah bahasa keseharian bagi mereka.

2. Keterampilan berbicara siswa masih kurang. Siswa masih belum terampil dalam mengemukakan pendapat, ide, dan pikiran meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa keseharian mereka.


(Tulisan diambil dari materi mata kuliah Pendalaman Bahasa Indonesia oleh dosen sekaligus Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia; Prof. N. Tatat Hartati, M.Ed, Ph.D.)


Posting Komentar

0 Komentar