Media Digital Merubah Stigma Tentang Perempuan




Asal usul studi media berasal dari rasa ingin tahu tentang hubungan antara media dan budaya. Studi komunikasi dimulai pada tahun 1920-an sebagai respons terhadap munculnya berbagai media massa seperti jaringan radio, peredaran surat kabar dan majalah, serta televisi pada tahun 1930-an.komunikasi awal dipengaruhi oleh obsesi Eropa terhadap klaim budaya yang lebih tinggi. Misi media adalah untuk mewakili budaya tinggi ini dan mengabaikan budaya di luar Eropa dan koloni negara-negara Eropa. Periode ini ditandai dengan meluasnya hegemoni produksi dan distribusi media Inggris, khususnya BBCdan router. Media Komunikasi mulai mendapat perhatian lebih dalam penelitian universitas sejak tahun 1960an. Ilmu komunikasi menggunakan model tekstual dan linguistik untuk mempelajari teks seperti formalisme, semiotika, naratologi dan telah mempengaruhi studi tentang struktur tanda dan kode bahasa yang digunakan dalam media teks. Studi dengan model ini menyelidiki pengaruh kode. 

Melihat pengaruh media tentu juga bisa dilihat dengan padangan budaya,misalnya saat ini perkembangan media sangat beragam dan bagaimana eksistensi budaya di dalam media, dimana dengan kehadiran media mampu  memberikan saran dan prasana yang bisa memberikan sisi positif dan negatif, salah satunya media digital , dimana media digital kini berperan penting sebagai sumber informasi utama dan mempunyai kemampuan menghadirkan hal-hal baru bagi lingkungan. Kekuatan media digital mempunyai kemampuan membentuk budaya populer yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, mengubah budaya asli, dengan melalui platform Twitter, Instagram, dan YouTube. 

Namun jika kita berbicara perempuan dan media rasanya menjadi menarik, iya sangat menarik, dimana sosok perempuan dengan keanggunan nya mampu menorehkan tulisan-tulisan emas dalam dunia gital dengan kreatif dan keberanian tentu hal ini menjadi budaya, mari kita kupas.

Teknologi digital dapat digunakan sebagai sarana komunikasi antar manusia dalam seluruh aktivitas kehidupannya, yaitu bekerja, bermain, mengobrol bersama keluarga, dan lain-lain. Komunikasi bertujuan untuk membangun kehidupan privat dan komunal. Berbagai platform digital akan hadir pada showcase ini. Komunikasi mandiri dan penyebaran informasi yang baik dan akurat bagi kehidupan masyarakat dapat membawa kekuatan formatif dan transformatif dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan nyata, teknologi komunikasi telah menjadi alat yang ampuh bagi perempuan untuk membangun kehidupan pribadi dan publiknya. 

Media baru, yang dimungkinkan oleh teknologi Internet, telah memungkinkan orang-orang dengan minat yang sama untuk terhubung satu sama lain dan berkolaborasi untuk membawa perubahan. Teknologi informasi dan komunikasi dapat menyatukan banyak orang untuk mengekspresikan diri mereka dan dengan melakukan hal tersebut, mereka merasa lebih berani dan berdaya untuk melakukan sesuatu demi kemanusiaan Kekuatan lunak komunikasi komputer kemungkinan besar akan runtuh. Dinding patriarki, hierarki dan dominasi memungkinkan perempuan/feminis menjadi bagian dari revolusi besar ini. Teknologi internet dapat digunakan untuk mewujudkan revolusi besar. Ketika penggunaannya didasarkan pada penyerahan diri yang tulus dan penuh kasih. Oleh karena itu, kami berpartisipasi dalam membangun masyarakat dan dunia dengan spiritualitas keadilan yang otentik.

Teknologi digital memungkinkan setiap perempuan untuk merasakan pengalaman satu sama lain melalui wisata identitas. Melalui hal ini, perempuan mengalami dan mempelajari keragaman cara berpikir tentang realitas perempuan dari perempuan lain. Melalui kesadaran akan kehidupan di dunia maya, feminisme telah menghidupkan kembali keragaman suara perempuan, bagaimana mereka menggunakan Internet untuk mengubah hidup mereka dan mengganggu hierarki gender. Dengan budaya yang terbangun perempuan mampu memberikan pengalam dengan budaya di masyarakat bahwa media online juga memilik perempuan untuk berekpresi dengan baik. 

Membahas mengenai budaya dan perempuan. Pasti kita tahu bahwa terkadang perempuan di anggap remah dan tidak bisa bekerja,namun perempuan memiliki seribu cara untuk menyumbangkan gagasan dan keberanianya. Dengan melalui video edukasi dan tulisan menarik di sosial media, kita kenal dengan tokoh perempuan najwa shihab dimana dengan pendirian narasi membawanya kedalam dunia anak muda yang selalu mengunakan media online sebagai bentuk edukasi dan inspirasi yang tepai. 

Penulis: Nava Tri Aristiya


Daftar Pustaka:

[1] Muh. Hanif, Studi media dan budaya populer dalam perspektif modernisme dan postmodernisme, Jurnal Komunika Vol.5 No 2 (2011), h. 2

[1] Fatimah Zahra, Nurul Mustaqimmah dan Muhammad David Hendra, Kekuatan Media Digital pada Pembentukan Budaya Populer (Studi pada Komunitas Moarmy Pekanbaru), Jurnal Komunikasina Vol. 2 No. 2 (Desember 2020), h. 11

[1] Inasio Loyola Asi, Perempuan dan Dunia Digital, Jurnal Filsafat dan Teologi Kontekstual Vol 1 No. 1(2023)


Posting Komentar

0 Komentar